Kisah Populer: Cinta Yang Mengganti Nama Keluarga
Langit Pecah. Bukan metafora. Benar-benar pecah, retak seribu menganga di atas Kota Mimpi. Sinyal hilang timbul, seperti jantung yang ragu berdetak. Di bawah retakan itu, Ailan menganyam kenangan di kedai teh usang. Aromanya—melati, kepahitan, dan secuil harap—menempel di jarinya, di masa lalunya. Ia menunggu surat dari kekasihnya, yang tak kunjung tiba. Zaman ini, kurir lebih sering tersesat daripada mengirim pesan.
Di dimensi lain, di Kota Chrome yang berkilauan namun sunyi, Xylo mengutak-atik artefak digital. Layar holografiknya menayangkan wajah buram Ailan, potongan-potongan video dari masa lalu. Xylo hidup di masa depan yang terlalu canggih, di mana emosi adalah virus dan cinta adalah anomali. Ia terobsesi dengan Ailan, dengan kehangatan yang terpancar dari video usang itu.
"Sedang Mengetik…" Terus menerus. Di kedua dunia. Pesan yang tak pernah terkirim.
Ailan mengirim puisi via merpati pos (ya, merpati pos, karena internet sudah mampus):
"Rindu ini, Xylo, seperti kabut pagi. Menyapu ingatan, menelan janji. Apakah di sana, di antara bintang dan debu, Kau masih ingat, kita pernah satu?"
Xylo menjawab dalam kode biner, diterjemahkan oleh program kuno menjadi:
"Ailan, cahaya purba dalam dunia digital. Aku mengumpulkan remahanmu, kepingan fatal. Masa lalu dan masa depan bertabrakan keras, Dan aku, aku, hanya bayangmu yang tak tertebas."
Mereka terhubung, tapi tidak terjamah. Cinta mereka tumbuh di antara noise, di antara glitch, di antara kode dan kenangan. Mereka adalah Romeo dan Juliet era digital, terpisah oleh WAKTU, bukan tembok.
Suatu hari, Ailan menemukan sebuah foto lusuh. Seorang pria dengan mata Xylo, mengenakan seragam militer kuno. Di belakang foto tertulis: "Xylander Chen, Gugur dalam Misi, 2147."
Xylo, di masa depannya, menemukan simulasi ingatan. Ia menyaksikan kematian Xylander Chen, seorang ilmuwan yang berdedikasi untuk menyelamatkan Bumi dari bencana iklim. Xylander adalah… kakek buyut Ailan.
RAHASIA terungkap. Cinta Ailan dan Xylo bukanlah takdir, melainkan ECHO. Gema dari cinta yang tak pernah sempat mereka hidupi di kehidupan lampau. Xylo adalah manifestasi genetik kerinduan Xylander. Ailan adalah perwujudan jiwa yang merindukan Xylander.
Kota Chrome runtuh. Kedai teh Ailan terbakar. Sinyal hilang selamanya.
Dan pesan terakhir, sepotong kode yang sempat mencapai Ailan sebelum semuanya padam berbunyi:
"Nama belakangmu… seharusnya Chen…"
You Might Also Like: Download Dont Mess With Chase Wallpaper