SERU! Cinta Yang Menjadi Legenda
Cinta yang Menjadi Legenda
Rembulan menggantung rendah, memantulkan cahayanya yang pucat ke Danau Jade. Di tepi danau, berdiri seorang wanita bernama Mei Hua. Gaun sutranya yang berwarna zamrud berkibar tertiup angin, selaras dengan senandung lirih yang keluar dari bibirnya. Senandung itu, bagai lantunan guqin di malam yang sunyi, menyayat hati siapa pun yang mendengarnya.
Dulu, danau ini adalah saksi bisu cintanya dengan Pangeran Jian. Dulu, janji setia terucap di bawah taburan bintang, janji yang kini terasa bagai pecahan kaca yang menusuk kalbunya.
Pangeran Jian, kekasih hatinya, telah menikahi Putri Lian, demi aliansi politik yang menjanjikan kejayaan. Mei Hua, yang hatinya hancur berkeping-keping, memilih diam. Bukan karena lemah, bukan karena tak berdaya. Melainkan karena ia menyimpan sebuah rahasia... sebuah KUTUK yang hanya bisa dihentikan olehnya.
Rahasia itu terukir di punggungnya, sebuah tanda lahir berbentuk bunga Peony Hitam, simbol dari klan terkutuk yang bisa menghancurkan dinasti Jian. Jika rahasia itu terungkap, bukan hanya dirinya yang binasa, tapi seluruh kerajaan akan runtuh.
Maka, ia memilih mengasingkan diri. Menjadi seorang tabib di desa terpencil, merawat luka orang lain sementara hatinya sendiri berdarah. Namun, takdir seolah mempermainkannya. Sebuah wabah misterius melanda kerajaan. Para tabib istana gagal total! Harapan terakhir ada pada Mei Hua.
Dengan berat hati, ia kembali ke istana. Di sana, ia bertemu kembali dengan Pangeran Jian. Mata mereka bertemu, tatapan penuh penyesalan dari sang pangeran membuat hatinya bergetar. Putri Lian, istri sang pangeran, terbaring lemah, menjadi korban pertama wabah itu.
Mei Hua menyembuhkan wabah itu dengan ramuan rahasia. Namun, ia tak menyangka akan menemukan kebenaran di balik wabah itu. Ternyata, Putri Lian, yang selama ini tampak lemah lembut, adalah dalang dari segalanya. Ia meracuni suaminya sendiri, demi merebut tahta! Putri Lian berasal dari klan pembunuh bayaran yang haus kekuasaan.
Mei Hua membuka kedok Putri Lian di hadapan seluruh istana. Putri Lian, yang terpojok, menyerang Mei Hua. Saat itulah, tanda lahir Peony Hitam di punggung Mei Hua terlihat oleh semua orang.
Orang-orang terkejut, bisikan ketakutan mulai terdengar. Namun, sebelum mereka sempat menghakimi Mei Hua, Putri Lian tiba-tiba terhuyung dan ambruk. Ia terkena panah beracun yang dilepaskan oleh salah seorang pengawal setia Pangeran Jian. Pengawal itu, ternyata, adalah anggota klan Mei Hua yang selama ini mengawasi dan melindunginya!
Pangeran Jian, dengan mata berkaca-kaca, menatap Mei Hua. Ia mengerti, sekarang ia mengerti mengapa Mei Hua memilih diam. Ia mengerti pengorbanan wanita yang dicintainya.
Mei Hua menatap Pangeran Jian dengan senyum getir. Ia tahu, kisah cinta mereka tak akan pernah bisa bersatu. Ia tahu, ia harus pergi.
Dengan langkah ringan, Mei Hua meninggalkan istana. Ia menghilang, bagai kabut di pagi hari. Namanya menjadi legenda, sebuah legenda tentang cinta, pengorbanan, dan rahasia yang tak terungkap sepenuhnya.
Angin berhembus kencang, membawa serta desiran daun bambu. Mei Hua menghilang, namun aroma bunga Peony Hitam tertinggal, menandai akhir sebuah kisah... dan permulaan sebuah misteri.
Siapa sebenarnya dalang di balik semua ini, dan mengapa klan Mei Hua begitu setia melindungi wanita yang dicap terkutuk?
You Might Also Like: Reseller Kosmetik Peluang Usaha Ibu